Bisnis.com, JAKARTA – Bursa emerging market melemah pada hari keempat pada perdagangan hari ini, Selasa (14/6/2016), di tengah meningkatnya kekhawatiran akan hengkangnya Inggris dari Uni Eropa menjelang pertemuan bank sentral di AS dan Jepang.
Indeks MSCI Emerging Markets melemah sebesar 0,2% pada pukul 13.06 siang waktu Hong Kong, dan telah mengalami penurunan sebesar 4,1% dalam empat hari, peluncuran terpanjang sejak 9 Mei.
Seperti dilansir Bloomberg, penghindaran risiko menjelang referendum Inggris pada tanggal 23 Juni serta peninjauan kebijakan moneter minggu ini oleh Federal Open Market Committee (FOMC) di AS dan Bank of Japan menyulut volatilitas dalam pasar keuangan.
“Ini adalah pertaruhan atas ketidakpastian dari Brexit, pertemuan FOMC minggu ini, serta kemerosotan pada hal-hal yang bersifat liquid sepanjang Juni hingga Agustus, yang akan melebih-lebihkan pergerakan pasar,” kata Geoffrey Ng, direktur Fortress Capital Asset Management Sdn. di Kuala Lumpur. “Dengan naik turunnya pasar, kita hanya melakukan transaksi dalam jangkauan dan jangka pendek. Saat ini, masih lebih baik untuk bersikap waspada.”
Sembilan dari 10 grup industri pada indeks MSCI Emerging Markets turun. Saham perusahaan bahan baku memimpin pelemahan seiring lanjutnya penurunan indeks komoditas, sementara saham perusahaan energy melemah bersama dengan penurunan performa minyak mentah.