Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.241 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (8/6/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.241 per dolar AS, terapresiasi sebesar 1% atau 134 poin dari posisi Rp13.375 per dolar AS pada Selasa (7/6/2016).
Dalam risetnya, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih terus berlanjut hingga hari ini.
Dikemukakan, rupiah melanjutkan penguatannya seiring dengan dollar index yang terus melemah. Menurutnya, hampir seluruh kurs di Asia menguat terhadap dolar AS hingga Selasa sore.
Penguatan rupiah juga sejalan dengan penguatan SUN serta IHSG. Adapun, peluang penguatan rupiah masih terbuka hari ini didukung juga oleh harga komoditas yang terus menguat.
“Tetapi level rupiah sudah lebih kuat dari prediksi BI serta asumsi pemerintah sehingga dalam jangka pendek ruang penguatan cenderung terbatas,” paparnya hari ini.
Pada sisi lain, dollar index terus melanjutkan pelemahannya seiring dengan tergerusnya peluang kenaikan FFR target di Juni 2016 dan kredibilitas the Fed akibat tingginya frekuensi kesalahan dalam memprediksi laju perekonomian AS.
Indeks dolar yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama pagi ini terpantau melemah 0,09% atau 0,080 poin ke 93,748 pada pukul 10.00 WIB.
Sementara, nilai tukar rupiah bergerak menguat sebesar 0,23% atau 31 poin ke 13.232 per dolar AS pada pukul 10.03 WIB di pasar spot setelah dibuka dengan kenaikan tipis sebesar 0,08% ke posisi 13.253.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
8 Juni | 13.241 |
7 Juni | 13.375 |
6 Juni | 13.478 |
3 Juni | 13.612 |
2 Juni | 13.695 |
Sumber: Bank Indonesia