Bisnis.com, JAKARTA - Indeks dolar Amerika Serikat kembali bergerak di zona hijau pada awal perdagangan pagi ini, Rabu (8/6/2016) setelah ditutup dengan pelemahan pada perdagangan kemarin.
Indeks yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama tersebut bergerak naik dalam rentang lebih kecil sebesar 0,04% atau 0,033 poin ke level 93,861 pada pukul 06.52 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan tipis sebesar 0,05% ke level 93,872.
Pada perdagangan kemarin (7/6/2016), indeks dolar AS akhirnya ditutup dengan pelemahan sebesar 0,08% atau 0,074 poin ke level 93,828, posisi terendah dalam satu bulan, meski dibuka di zona hijau.
Pergerakan dolar AS mengalami kecenderungan melemah beberapa hari terakhir ini setelah Ketua Dewan Gubernur Federal Reserve Janet Yellen tidak memberikan kepastian tentang waktu penaikan tingkat suku bunga AS pada pidatonya di Philadelphia Senin kemarin.
Meski Yellen menyampaikan kembali prospek penaikan suku bunga serta optimisme terhadap perekonomian AS, namun beliau terlihat berhati-hati dan karenanya para pengamat pasar menafsirkan bahwa the Fed tidak ingin terburu-buru menaikkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.
“Jelas ada sentimen balik yang lamban terhadap dolar,” kata Ulf Lindahl, chief executive officer of currency manager A.G Bisset Associates, kepada Bloomberg. “Kita akan melihat pergerakan dolar melemah selama enam bulan ke depan terhadap yen, euro, dan mata uang negara berkembang karena The Fed akan dibatasi kemampuannya untuk mengencangkan kebijakan moneter.”
Posisi indeks dolar AS
8 Juni 2016 (Pk. 06.52 WIB) | 93,861 (+0,04%) |
7 Juni 2016 | 93,828 (-0,08%) |
6 Juni 2016 | 93,902 (-0,14%) |
Sumber: Bloomberg Dollar Index