Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melemah karena investor mempertimbangkan implikasi dari data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang mengecewakan.
Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,9% ke level 341,29 pada penutupan Jumat minggu lalu (3/6/2016) dan membukukan penurunan mingguan sebesar 2,4%.
Indeks berbalik melemah setelah data ketenagakerjaan AS di bawah perkiraan. Indeks di Italia, Spanyol dan Portugal jatuh paling paling dalam.
Setelah tergelincir sebanyak 5,4% dari level tertinggi pada 20 April, saham Eropa telah pulih pada akhir Mei menyusul data AS yang lebih baik dari perkiraan memicu optimisme bahwa ekonomi negara tersebut tidak akan terpengaruh dengan kenaikan suku bunga acuan.
Akan tetapi, penguatan terhenti pekan ini di tengah kekhawatiran pertumbuhan global yang muncul kembali.
Allan von Mehren, kepala analis Danske Bank A/S, mengatakan data ketenagakerjaan AS sangat mengecewakan dan menambah banyak ketidakpastian pada pasar yang tengah bersiap-siap untuk kenaikan suku bunga the Fed.
"Hal ini membuat investor mempertanyakan kekuatan sebenarnya dari pasar tenaga kerja. Timingnya sangat tidak tepat, karena sebelumnya kepercayaan mulai muncul kembali di pasar," katanya seperti yang dikutip dari Bloomberg.
Sektor otomotif membukukan penurunan terbesar dari 19 sektor industri pada Stoxx 600 di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan euro terhadap mata uang dolar akan merugikan eksportir.
BP Plc menguat 1,3% setelah perusahaan setuju untuk membayar klaim senilai US$175 juta dari investor AS atas manipulasi data tumpahan minyak di Teluk Meksiko tahun 2010 lalu. Sementara itu, BHP Billiton Ltd dan Glencore Plc menguat lebih dari 3,5% menyusul kenaikan harga logam.