Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis setelah Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi mempertahankan perkiraan prakiraan inflasi di zona euro.
Indeks Stoxx Europe 600 menguat 0,1% pada penutupan perdagangan. Total SA dan Technip SA melemah lebih dari 1,6% setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak / OPEC terjebak pada kebijakan produksi minyak tak terbatas, sedangkan sektor otomotif menguat karena euro melemah terhadap dolar.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mempertahankan perkiraan inflasi untuk dua tahun ke depan, dan sedikit meningkatkan perkiraan untuk tahun 2016.
Gubernur Draghi meminta pemerintah untuk memainkan peran lebih besar dalam memperkuat ekonomi reional, dan mengatakan bank sentral akan memulai pembelian obligasi korporasi mulai tanggal 8 Juni.
Pierre Mouton dari Notz Stucki & Cie mengatakan, sangat sulit bagi OPEC untuk mencapai kesepakatan karena tiap negara memiliki agenda yang berbeda.
"Mungkin mereka seharusnya melakukan sesuatu jika harga minyak berada di bawah US$40. Dengan minyak mendekati US$50, hanya akan ada sedikit insentif. Keputusan ECB tidak mengejutkan, tidak ada yang benar-benar diharapkan hari ini," katanya seperti yang dikutip dari Bloomberg.
Setelah jatuh sebanyak 5,4% sejak posisi tertinggi pada 20 April, momentum bursa Eropa kembali pekan lalu.
Di antara saham yang diperdagangkan di bursa, Voestalpine AG menguat 4,3% setelah mengumumkan rencana untuk berinvestasi di pabrik baja stainless di Austria dan memprediksi laba tahunan tidak berubah dari tahun sebelumnya.