Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.575 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (27/5/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.575 per dolar AS, terapresiasi 0,29% atau 40 poin dari posisi Rp13.615 per dolar AS pada Kamis (26/5/2016).
Dalam risetnya, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksi rupiah berpeluang melanjutkan tren penguatannya pada hari ini seiring naiknya harga komoditas dan pelemahan dolar AS.
Kombinasi antara naiknya harga komoditas serta pelemahan dolar AS di pasar global terbukti mampu membawa dorongan penguatan tidak hanya terhadap rupiah tetapi juga terhadap aset berdenominasi rupiah lainnya.
“Selain masih menunggu hasil tax amnesty dan peringkat utang S&P, fokus mulai tertuju pada angka inflasi Mei 16 yang akan dirilis Rabu mendatang,” kata Rangga.
Survei BI memperkirakan inflasi tahunan yang jauh lebih rendah di kisaran 3,2% YoY. Inflasi yang rendah akan menambah alasan bagi suku bunga acuan yang lebih rendah lagi di tengah perlambatan PDB.
Pada sisi lain, dollar index melanjutkan pelemahanya di tengah membaiknya harga komoditas serta terkoreksinya harapan kenaikan FFR target pada FOMC meeting Juni 2016, walaupun belum sepenuhnya hilang. Fokus saat ini tertuju pada revisi pertumbuhan PDB AS kuartal I/2016 yang akan diumumkan pada Jumat malam.
Survei Bloomberg memperkirakan angka yang membaik dari 0,5% YoY ke 0,9% YoY sehingga itu bisa jadi alasan untuk dolar yang lebih kuat.
Sementara itu, pergerakan rupiah terpantau masih menguat meski tipis sebesar 0,04% atau 5 poin ke 13.580 per dolar AS pada pukul 10.09 WIB di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,04% atau 6 poin ke posisi 13.579.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
27 Mei | 13.575 |
26 Mei | 13.615 |
25 Mei | 13.671 |
24 Mei | 13.606 |
23 Mei | 13.607 |
Sumber: Bank Indonesia