Bisnis.com, JAKARTA— Imbal hasil surat utang negara (SUN) diprediksi masih akan terus naik seiring sejumlah faktor eksternal dan internal yang mayoritas negatif.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan sejumlah sentimen negatif dari global dan domestik masih mewarnai pasar obligasi hari ini. Dari global, tekanan penguatan dolar index masih terjadi di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan fed fund rate (FFR).
“Hal tersebut mendorong pelemahan rupiah yang pada akhirnya meminta imbal hasil SUN yang lebih tinggi,” katanya dalam riset, Senin (23/5/2016).
Namun demikian, ekspektasi tersebut terlihat tidak solid. Ini terlihat dari imbal hasil global yang mulai turun. Dari domestik, walaupun tax amnesty diperkirakan menarik Rp200 triliun dana repatriasi, ketidakpastian pengesahannya memberikan tekanan jual terhadap SUN.
“Diperkirakan Indonesia membutuhkan Rp46 triliun tambahan SUN,” jelasnya.