Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melonjak ke level tertinggi dalam enam bulan pada awal perdagangan hari ini, Selasa (17/5/2016), sejalan dengan fokus pasar pada gangguan pasokan minyak mentah.
Harga minyak WTI kontrak Juni melesat sebesar 1,09% atau 0,52 poin ke US$48,24 per barel pada pukul 11.05 WIB setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,38% atau 0,18 poin di US$47,90 per barel.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juli juga menanjak sebesar 0,59% atau 0,29 poin ke US$49,26 per barel, melanjutkan penguatan di pagi harinya.
Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah melonjak ke level tertinggi selama kurang lebih enam bulan pada awal perdagangan hari ini sejalan dengan fokus pasar pada gangguan pasokan minyak tanah yang mendorong melampaui perusahaan investasi global Goldman Sachs mengeluarkan pernyataan bullish akan harga dalam jangka pendek.
Trend penguatan harga minyak selama dua minggu terakhir lahir dari kombinasi penghentian produksi di Nigeria, Venezuela, dan wilayah lainnya; penurunan produksi AS; serta pembekuan suplai dari Kanada akibat kebakaran yang melanda wilayah minyak Alberta.
“Meningkatnya intensitas gangguan pasokan pada pasar minyak dapat mendukung harga dalam jangka pendek,” jelas ANZ.
Catatan bullish lebih lanjut datang dari US Energy Information Administration (EIA-AS) kemarin, yang menyatakan harapan penurunan produksi minyak shale pada Juni nanti.