Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gajah Tunggal Incar Pendapatan Tumbuh 15%

PT Gajah Tunggal Tbk. menyasar pertumbuhan revenue di kisaran 10% hingga 15% seiring dengan kontribusi ekspor yang ditingkatkan menjadi 50% dari total penjualan tahun ini
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—PT Gajah Tunggal Tbk. menyasar pertumbuhan revenue di kisaran 10% hingga 15% seiring dengan kontribusi ekspor yang ditingkatkan menjadi 50% dari total penjualan tahun ini.

Christopher Chan, Presiden Direktur Gajah Tunggal, mengatakan ada beberapa indikasi yang membuat pihaknya optimistis membukukan pertumbuhan yang dipatok double digit tersebut. Pertama, kebijakan pemerintah yang menggenjot pembangunan sektor infrastruktur.

Hal itu dinilainya akan berimplikasi pada sektor otomotif, sebagai pasar produsen ban kendaraan bermotor tersebut. Kedua, kecenderungan anjloknya harga komoditas khususnya karet alam sebagai bahan baku utama. Di sisi lain, bahan baku itu pun saat ini hingga lebih dari 90% bisa didapatkan dari pemasok lokal.

Ketiga, pihaknya pun meningkatkan kontribusi ekspor dari sekitar 42% lebih pada tahun lalu menjadi 50% pada tahun ini. Optimisme Christopher untuk meningkatkan kontribusi ekspor cukup beralasan.

Saat ini, 70% dari total ekspor emiten bersandi saham GJTL tersebut diserap pasar Amerika Serikat. Negeri Paman Sam itu mengeluarkan regulasi yang menguntungkan pemasok ban dari luar negeri, dengan tujuan menghambat konsumsi ban asal China.

“Kami punya target pertumbuhan tahun ini sebanyak 10% hingga 15% untuk penjualan. Kebijakan pemerintah untuk infrastruktur bagus dan row material sudah banyak di sini dan kami ingin tingkatkan ekspor dengan mengambil peluang di Amerika Serikat,” katanya, Jumat (13/5).

Di sisi lain, lanjut dia, optimisme mencatatkan pertumbuhan semakin kuat dengan melihat hasil kinerja kuartal I/2016 yang cukup baik. Pada periode tersebut, perseroan membukukan penjualan bersih Rp3,43 triliun dengan laba bersih Rp337,80 miliar.

Raihan revenue tersebut naik sekitar 10,5% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,07 triliun. Adapun pada tri wulan pertama tahun lalu perseroan menderita rugi bersih Rp290,22 miliar.

“Kami pun optimistis tahun ini bisa mencetak laba,” imbuhnya.

Sementara itu untuk ekspor pada kuartal I/2016 nilainya tercatat Rp1,47 triliun atau setara 42,86% dari total penjualan. Sedangkan raihan ekspor pada periode Januari-Maret 2015 jumlahnya sebesar Rp1,27 triliun atau 41,3% dari total revenue pada masa itu.

Jika berkaca pada kinerja keuangan sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan penjualan bersih Rp12,97 triliun dengan rugi bersih sebesar Rp313,32 miliar. Pada 2015 pendapatan perseroan dari pasar luar negeri mencapai Rp5,53 triliun atau setara 42,68% dari total penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper