Bisnis.com, JAKARTA – Harga CPO bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (12/5/2016) seiring dengan penguatan kinerja mata uang ringgit Malaysia.
Kontrak berjangka CPO untuk Juli 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka dengan penurunan sebesar 0,41% atau 11 poin ke 2.667 ringgit per ton.
Harga komoditas tersebut kemudian melemah sebesar 0,97% atau 26 poin ke 2.652 ringgit per ton pada pukul 09.59 WIB.
Pada perdagangan Rabu (11/5/2016), harga CPO ditutup menguat walau lebih rendah sebesar 0,64% atau 17 poin ke 2.678 ringgit per ton, setelah sempat mencapai level 2.705 ketika dibuka di awal perdagangan.
Sementara itu, nilai tukar ringgit terpantau menguat di pasar spot Asia terhadap dolar AS. Mata uang Malaysia tersebut terapresiasi sebesar 0,14% ke 4,03 ringgit per dolar AS.
Pelemahan harga CPO juga seiring dengan penurunan harga minyak mentah pagi ini. Setelah mengalami pelonjakan pada perdagangan tadi malam pasca pernyataan pemerintah AS atas penurunan persediaan stok minyak mentah, harga minyak mentah bergerak melemah pagi ini.
Harga minyak WTI kontrak Juni terpantau melemah 0,39% ke US$46,05, sementara patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juli bergerak melemah 0,42% atau 0,20 poin ke US$47,40 per barel.
Pergerakan Harga CPO Kontrak Juli 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
12/5/2016 (pkl. 09.59 WIB) | 2.652 | -0,97% |
11/5/2016 | 2.678 | +0,64% |
10/5/2016 | 2.611 | -0,04% |
9/5/2016 | 2.662 | +1,29% |
6/5/2016 | 2.628 | -0,04% |
Sumber: Bloomberg