Bisnis.com, MEDAN--Ekonom menilai pembatasan yang dilakukan Bank Indonesia dalam pembelian valuta asing senilai US$25,000 berpotensi mengurangi ruang gerak spekulan.
Ekonom Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UINSU) Gunawan Benjamin mengungkapkan bagi nasabah yang tidak memiliki underlying hanya bisa membeli valas US$25,000 per bulan. Menurutnya, dengan kebijakan tersebut aksi membeli valas untuk berspekulasi dengan tujuan meraih keuntungan dari selisih transaksi jual beli bisa dibatasi.
"Kebijakan seperti ini, saya pikir merupakan kebijakan yang baik, dan mencegah terjadinya aksi beli valas dalam jumlah besar tanpa ada keperluan yang jelas," ungkapnya, Jumat (29/4/2016).
Menurutnya, upaya itu seharusnya dilakukan sejak dulu. Dia menuturkan saat ini ada sebagian masyarakat yang menjadikan Valas sebagai wahana investasi dan ini akan berbahaya jika dibiarkan terjadi secara terus menerus.
Dia menuturkan aksi spekulasi memang bisa diabaikan, selama tidak menganggu kestabilan perekonomian nasional. Namun, dalam jangka panjang jika hal ini dibiarkan maka akan menganggu pasokan valas, apalagi saat ketidakstabilan perekonomian nasional dan global.
Pembatasan Beli Dolar Tekan Spekulan
Ekonom menilai pembatasan yang dilakukan Bank Indonesia dalam pembelian valuta asing senilai US$25,000 berpotensi mengurangi ruang gerak spekulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rezza Aji Pratama
Editor : Fatkhul Maskur
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

7 menit yang lalu
Harga Buyback Naik 34,80%, Deretan Pembeli Emas Antam Masih Boncos

1 jam yang lalu
Ramalan Harga Emas Terbaru JP Morgan
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

28 menit yang lalu
Emiten Konsumer KEJU, CMRY, dan JPFA Siap Tebar Dividen

53 menit yang lalu
Emiten Menara Grup Djarum (SUPR) Upayakan Pemenuhan Free Float

56 menit yang lalu
WOM Finance Racik Emisi 2 Obligasi Tahun Ini
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
