Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja raksasa emiten barang-barang konsumsi PT Unilever Indonesia Tbk. mulai merangkak naik seiring mulai membaiknya tekanan terhadap perlambatan ekonomi seperti yang terjadi tahun lalu.
Hermant Bakshi, Direktur Utama Unilever Indonesia, dalam laporan keuangan yang dirilis Senin (25/4/2016), menyebutkan penjualan yang diraup emiten berkode saham UNVR pada kuartal I/2016 mampu bankit 6.1% menjadi Rp9,98 triliun dari Rp9,41 triliun.
Kendati demikian, harga pokok penjualan juga turut menanjak 7,7% year-on-year menjadi Rp4,96 triliun dari Rp4,61 triliun pada 2015. Sehingga, laba kotor yang diperoleh Unilever hanya meningkat 4,5% menjadi Rp5,02 triliun dari Rp4,8 triliun.
Emiten berkapitalisasi pasar Rp341,6 triliun itu membukukan penurunan laba bersih 1,3% menjadi Rp1,57 triliun dari Rp1,59 triliun. Kas dan setara kas pada 31 Maret 2016 menguat 46% dari tahun sebelumnya Rp463,2 miliar menjadi Rp677,7 miliar.
Hingga 31 Maret 2016, total aset Unilever mencapai Rp16,65 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp15,72 triliun. Liabilitas menyusut menjadi Rp10,25 triliun dari Rp10,9 triliun dan ekuitas naik menjadi Rp16,65 triliun dari Rp15,7 trilun.
Pada perdagangan Senin (25/4/2016), saham UNVR ditutup terkoreksi 4,73% sebesar 2.225 poin ke level Rp44.775 per lembar. Return saham UNVR selama setahun mencapai 21,01% dan 6,19% year-to-date.
Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) Helen Tanzil menuturkan perseroan menambah penyertaan modal pada perusahaan baru yang bergerak di bisnis e-commerce, yakni PT Omni Digitama Indonesia, yang menggunakan nama ruparupa.com.
"Pada tahap awal, penyertaan modal perseroan sebesar Rp6 miliar. Yaitu sebesar 30% dari total modal PT ODI. Tujuan penyertaan modal adalah untuk menambah saluran pemasaran perseroan melalui bisnis e-commerce," katanya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia.