Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan hari ini berpeluang konsolidasi terkoreksi didorong oleh sejumlah sentimen global dan domestik.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, indeks berhasil break resistance ditutup naik 11 poin membentuk candle dengan body naik dan shadow di bawah indikasi pembalikan atas pelemahan.
“Oleh sebab itu IHSG hari ini berpeluang konsolidasi terkoreksi dengan support di level 4.883-4.857 dan resisten di level 4.917-4.950,” kata Hans dalam risetnya, Senin (25/4/2016).
Menurutnya, pasar saham hari ini juga dipengaruhi pasar saham Amerika Serikat yang ditutup bervariasi setelah beberapa emiten merilis laporan keuangan pada pekan kemarin. Beberapa laporan keuangan emiten seperti Alphabet, Google, Microsoft dan Starbuck direspon negatif oleh pasar dan turun membatasi pergerakan indek. Kemudian, Dow Jones ditutup naik 0.12%, Nasdaq turun 1.47% dan S&P Indek naik 0.01%.
Pasar saham kawasan Eropa ditutup di zona negatif pada akhir pekan lalu terbebani penurunan tajam sektor otomotif dan sumber daya alam. Data-data ekonomi dari zona Euro juga memberikan sentimen negatif. Data ekonomi yang dirilis menunjukkan pelambatan aktivitas bisnis, dan sedikit tanda inflasi akan naik menuju target European Central Bank sebesar 2%.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memproyeksi NPI tiga bulan pertama tahun ini akan mencatatkan defisit.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung memproyeksi CAD tiga bulan pertama tahun ini sebesar 2,2% dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut lebih baik dibanding proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,6%-2,7% dari PDB.