Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA LTLS: Lautan Luas Anggarkan Rp200 Miliar

Emiten produsen bahan kimia PT Lautan Luas Tbk., tahun ini berencana menganggarkan belanja modal sekitar Rp200 miliar
./.
./.

Bisnis.com, JAKARTA- Emiten produsen bahan kimia PT Lautan Luas Tbk., tahun ini berencana menganggarkan belanja modal sekitar Rp200 miliar.

Herman Santoso, Operation Director Lautan Luas, mengatakan capital expenditure tersebut akan dianggarkan jika situasi ekonomi tahun ini lebih baik dari tahun lalu, sesuai pertumbuhan yang ditargetkan pemerintah.  

“Tahun ini sekitar Rp200 miliar tapi lihat situasi jika kondisi ekonomi tidak bagus seperti tahun lalu capex bisa kurang, paling untuk maintenance sekitar Rp20 miliar. Tapi bisa saja lebih besar kalau situasi ekonominya bagus sekali bisa kami kejar,” katanya kepada Bisnis.

Menurutnya, anggaran belanja modal yang diestimasikan tersebut diantaranya akan digunakan untuk pembangunan pabrik pemanis atau fruktosa di kawasan industri Cikande, Serang, Banten, yang sempat tertunda akibat pelambatan ekonomi.

Selain itu, emiten bersandi saham LTLS tersebut pun akan merampungkan penambahan kapasitas produksi pabrik nondaily creamer di Surabaya. Dari catatan Bisnis pabrik di Surabaya memiliki kapasitas produksi 21.600 ton per tahun akan menjadi 60.000 ton per tahun setelah ekspansi.

Herman menyebut, anggaran belanja modal itu sekitar 50% hingga 70% akan berasal dari pinjaman bank. Sedangkan sisanya bersumber dari kas internal perseroan.

“Perluasaan pabrik di Surabaya untuk produk non daily creamer seperti kue, permen, campuran minuan, kopi itu sudah tanggung harus diselesaikan tahun ini. Kami memiliki 20 pabrik tapi selain yang di Surabaya belum ada rencana ekspansi kapasitas produksi lagi,” terangnya.

Di sisi lain, dia menyebut, untuk menggenjot kinerja perseroan tahun ini pihaknya akan getol menyasar sektor infrastruktur melalui produk kimia untuk bahan kaca. Sebabnya, sektor infrastruktur tahun ini digadang-gadang akan melejit seiring cairnya dana pembangunan dari pemerintah.

Selain itu perseroan pun akan giat memperbesar pasar di Indonesia bagian timur. Herman menilai, Indonesia bagian timur memiliki potensi pasar yang besar namun belum maksimal digarap.

“Kami punya cabang di Makassar tapi itu belum banyak. Kami akan perkuat pemasaran dan distribusi barang dulu jika permintaan sudah besar baru pikirkan pembangunan pabrik atau penemabahan cabang,” ujarnya.

Sebelumnya, tahun ini perseroan menyasar target pendapatan bersih hingga Rp7 triliun. Sebagai gambaran, pendapatan bersih LTLS pada 2016 mencapai Rp6,46 triliun, naik sekitar 9,8% dari raihan tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,88 triliun.

Adapun total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun lalu mencapai Rp128,1 miliar. Raihan tersebut menurun sekitar 29,13% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp180,75 miliar.

Dalam keterangan resmi yang dipublikasikan perseroan belum lama ini, untuk merealisasikan target tahun ini LTLS pun akan lebih fokus pada usaha inti. Herman mangatakan, 20% hingga 30% pendapatan perseroan didapatkan dari emat sektor utama yaitu makanan dan minuman, personal care, water treatment dan pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper