Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara berhasil rebound setelah mengalami tekanan dalam beberapa hari perdagangan.
Batu bara saat penutupan perdagangan Selasa (5/4/2016) naik 0,23% ke US$44,30/metrik ton untuk kontrak Mei 2016.
Gerak harga batu bara dipengaruhi sejumlah data ekonomi AS dan China yang membaik, sehingga meningkatkan optimisme pasar akan permintaan batu hitam.
Pagi ini, dirilis data Caixin China Composite PMI yang mencakup sektor manufaktur dan jasa. Terdapat indikasi kenaikan pada aktivitas bisnis di China pada Maret secara keseluruhan, setelah terjadi penurunan tipis pada Februari. Indeks PMI composite Maret tercatat berada pada angka 51,3, naik dari 49,4, dan merupakan yang tertinggi dalam 11 bulan.
Sementara itu kemarin malam, sejumlah data AS juga membaik. Hanya neraca perdagangan AS yang defisitnya melebar.
Data ekonomi AS untuk pereiode Maret yang membaik adalah ISM Non-Manufacture Composite AS naik ke 54,5 dari 53,4. Markit Composite PMI AS naik ke 51,3 dari 51,1. Markit Services PMI AS naik ke 51,3 dari 51. Sementara itu neraca perdagangan AS defisitnya melebar ke -US$47.1 miliar di Feb16 dari -US$45,7 miliar.
Pergerakan harga batu bara di bursa Rotterdam*
Tanggal | US$/MT |
5 April | 44,30 (+0,23%) |
4 April | 44,20 (-0,90%) |
1 April | 44,60 (-0,45%) |
*Kontrak Mei 2016
Sumber: Bloomberg