Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan menyerah di zona merah hingga akhir sesi I, Jumat (1/4/2016).
IHSG melemah 0,21% atau 10,08 poin ke 4.835,29 di akhir sesi I. Indeks melemah sepanjang sesi I dengan pergerakan antara level 4.820,66-4.844,34. IHSG kemarin ditutup menguat 28,72 poin atau 0,60% ke 4.845,37.
Sebanyak 125 saham menguat dari 527 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun 128 saham melemah dan 274 saham stagnan.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 5 indek sektoral melemah dan 4 indeks sektoral menguat. Penguatan paling tajam terjadi pada indeks sektor aneka industri yang naik 1,16%.
Sementara itu rupiah menguat sebesar 43 poin ke Rp13.196 per dolar AS pada pukul 11.34 WIB.
“Semua data bagus, (data ekonomi) China bagus. Tapi kalau kita lihat profit taking, (karena) kemarin naiknya di luar ekspetasi. Kemarin (juga) ada window dressing. Sekarang saatnya profit taking,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Jumat (1/4/2016).
Seperti diketahui Badan Pusat Statistik mengemukakan inflasi sepanjang Maret 2016 mencapai 0,19%. Inflasi tahunan 4,45%.
Sementara itu indeks manufaktur China menunjukkan perbaikan untuk pertama kalinya dalam delapan bulan. Hal ini mengisyaratkan keberhasilan kebijakan fiskal dan moneter pemerintah.
Indeks manufaktur China naik menjadi 50,2 di Maret 2016, sementara estimasi rata-rata menurut survey ekonom Bloomberg News mencapai 49,4. Hasil indeks tersebut adalah yang tertinggi sejak November 2014.
Indeks nonmanufaktur naik ke 53,8 dari 52,7 pada Februari 2016 dengan penguatan pada mata uang komoditas dan tembaga.