Bisnis.com, JAKARTA— PT Indomitra Securities memprediksi pasar obligasi berpotensi flat hingga lelang Surat Utang Negara usai pada Selasa (29/3/2016).
“Pasar obligasi berpotensi flat hingga lelang usai Surat Utang Negara. Hasil lelang akan memberikan arah kepada pasar obligasi,” kata Head of Fixed Income Division PT Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus dalam risetnya hari ini, Selasa (29/3/2016).
Dia mengemukakan selain menunggu hasil lelang, pemerintah juga akan mengumumkan Paket Kebijakan XI hari ini dan diharapkan memberikan katalis positif untuk jangka pendek hingga menengah.
“Dari sisi analisis teknikal, penurunan masih akan terjadi, oleh sebab itu strategi hold masih menjadi rekomendasi kami hari ini,” bebernya.
Selain itu, strategi portofolio masih jangka pendek hingga menengah sehingga perlu perhatikan waktu yang tepat untuk masuk kembali. Melemahnya aktifitas transaksi dikarenakan selain minimnya sentimen serta pelemahan rupiah juga ikut mendorong pelemahan harga obligasi.
Total transaksi dan total frekuensi turun drastis dibandingkan hari sebelumnya. Total transaksi di dominasi oleh obligasi berdurasi 10 – 15 tahun, diikuti 5 – 7 tahun dan 1 – 3 tahun.
Imbal hasil obligasi Zona Amerika ditutup bergerak bervariasi, meskipun lebih didominasi oleh penurunan imbal hasil. Penurunan imbal hasil tertinggi dipimpin oleh Brasil diikuti oleh Kanada. Imbal hasil UST pun ditutup turun menjadi 1,89. Indeks dolar ditutup naik tipis dibandingkan hari sebelumnya.
Untuk wilayah Asia Pasifik, imbal hasil bergerak bervariasi. Obligasi 10 tahun mengalami kenaikkan imbal hasil di angka 7,83, dibandingkan hari sebelumnya 7,77.