Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Indofood (INDF) Tergerus 24,7%

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dicatatkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. pada 2015 tergerus 24,7% menjadi Rp2,97 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,95 triliun
Sebelumnya, manajemen INDF menyebut prospek bisnis tahun ini bakal lebih baik dengan harapan pertumbuhan penjualan sebesar 5% sejalan dengan naiknya gross domestic product (GDP) di kisaran yang sama. /Bisnis.com
Sebelumnya, manajemen INDF menyebut prospek bisnis tahun ini bakal lebih baik dengan harapan pertumbuhan penjualan sebesar 5% sejalan dengan naiknya gross domestic product (GDP) di kisaran yang sama. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dicatatkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. pada 2015 tergerus 24,7% menjadi Rp2,97 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,95 triliun.

Adapun marjin laba bersih bersih perseroan turun menjadi 4,6% pada 2015 dari tahun sebelumnya yang sebesar 6,2%. Pihak manajemen emiten berkode saham INDF tersebut menyebut, hal itu terutama disebabkan rugi kurs yang belum terealisasi akibat pelemahan nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, laba usaha emiten yang bergerak di bidang usaha produk pangan tersebut pada 2015 naik tipis sekitar 0,6% dari Rp7,32 triliun menjadi Rp7,36 triliun. Sedangkan marjin laba usaha tetap stabil di tingkat 11,5%.

Menilik penjualan bersih konsolidasian perseroan pada 2015, INDF membukukan pertumbuhan 0,7% menjadi Rp64,06 triliun. Sedangkan pada tahun lalu raihannya hanya Rp63,59 triliun.

Dari raihan pada 2015 tersebut, kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek berkontribusi sekitar 49%. Sumbangsih kedua terbesar datang dari lini usaha boga sari sebesar 24%. Sisanya, lini bisnis agribisnis dan distribusi masing-masing 19% dan 8%.

Terkait kinerja tahun ini, berkaca dari tahun lalu dan memperhitungkan kondisi ekonomi pada 2016, Anthoni Salim, Direktur Utama Indofood mengaku optimistis dalam menatap pasar.

Namun, menurut dia, pihaknya akan tetap hati-hati memandang prospek bisnis tahun ini guna mengantisipasi adanya tantangan baru yang akan timbul.

“Kami memandang positif perbaikan iklim makro ekonomi yang terjadi di awal 2016.  Kami akan mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan baik secara organic maupun anorganik dan mempertahankan posisi keuangan yang sehat,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (28/3).

Sebelumnya, manajemen INDF menyebut prospek bisnis tahun ini bakal lebih baik dengan harapan pertumbuhan penjualan sebesar 5% sejalan dengan naiknya gross domestic product (GDP) di kisaran yang sama. Optimisme tersebut, berdasar pada proyeksi bakal membaiknya harga komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper