Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEMO TAKSI ONLINE: Pefindo Nilai Kinerja Taksi Express (TAXI) Tergantung Regulasi

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai kinerja PT Express Transindo Utama Tbk [TAXI] akan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah di sektor transportasi darat.n

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai kinerja pT Express Transindo Utama Tbk akan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah di sektor transportasi darat.

Yogie Surya Perdana, Manager Corporate Rating Pefindo mengatakan Express menghadapi persaingan yang sangat ketat di industri transportasi darat seiring munculnya Uber dan Grab Car, penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi.

"Kami melihat regulasi akan menentukan, sejauh mana regulasi membatasi angkutan ilegal," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Dia menambahkan, tingkat penggunaan atau utilisasi armada Express turun dari 90% pada 2014 menjadi 70% pada 2015. Express dan operator taksi resmi lainnya menghadapi persaingan yang tidak biasa karena kompetitor bisa memberikan diskon harga.

Di sisi lain, kompetitor tidak memiliki izin transportasi darat sebagaimana tercantum dalam UU No.22 Tahun 2009. Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan sepuluh hari lalu bahkan telah mengirim surat permohonan kepada Kementerian Komunikasi & Informatika untuk memblokir aplikasi Uber dan Grab Car.

Yogie menjelaskan, persaingan industri transportasi darat yang semakin ketat menjadi salahh satu faktor yang membatasi peringkat surat utang Express. Adapun, peringkat surat utang Express telah diturunkan menjadi "idA-" dari sebelumnya "idA".

Pefindo juga telah merevisi prospek surat utang Expres dari stabil menjadi negatif. Kendati demikian, kemampuan Express untuk membayar surat utangnya masih cukup baik dengan peringkat yang disematkan Pefindo.

Sementara itu, Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis Express, David Santoso mengatakan perseroan tetap melakukan inovasi dengan menggenjot aplikasi pemesanan taksi yang baru diluncurkan, yakni My Trip.

"Dilarang atau tidak, [aplikasi] sudah jadi keharusan kami dalam berbisnis," ujarnya.

Dia menerangkan, aplikasi bernama My Trip ditargetkan bisa meningkatkan utilisasi armada menjadi 80%--90% . Hingga akhir tahun jumlah armad yang terhubung dengn My Trip ditargetkan mencapai 20.000.

Jumlah tersebut akan berasal dari armada taksi yang dikelola perseroan dan armada taksi milik 4-5 operator lain. "My Trip bukan hanya Express. Kami ingin merangkul operator lain untuk bersama-sama bersaing secara sehat dengan pemain asing ilegal," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper