Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (21/3/2016) masih berpotensi dalam tekanan.
“Sentimen pelemahan rupiah berpeluang bertahan untuk sementara di awal minggu ini, sejalan dengan dolar yang mulai kembali menguat,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya tyang diterima hari ini, Senin (21/3/2016).
Dikemukakan rupiah tertekan terhadap dolar, walaupun dolar melemah terhadap mayoritas kurs di Asia.
Pelemahan rupiah, ujarnya, sejalan dengan kenaikan imbal hasil SUN yang justru terjadi selang satu hari setelah pemangkasan BI Rate sebesar 25bps.
“Komentar BI yang akan lebih berhati-hati dalam pelonggaran moneter, kemungkinan membatasi ekspektasi penurunan suku bunga ke depan,” kata Rangga.
BI, ujarnya, juga memperkirakan inflasi Maret 2016 akan naik ke 4,5% YoY akibat inflasi bahan makanan.
Akan tetapi, tambahnya, rencana pemangkasan BBM premium di akhir Maret 2016, berpeluang menjaga ekspektasi inflasi 2016 tetap rendah. Sehingga ruang pemangkasan BI Rate lebih lanjut juga bisa tersedia. JIBOR juga masih turun hingga saat ini.