Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (21/3/2016) bergerak di kisaran support 13.175 serta resisten 13.162.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan sama seperti indeks harga saham gabungan, rupiah juga mampu mengalami kenaikan.
Namun, ujarnya, bersifat terbatas setelah penguatan yang cukup signifikan terhadap dolar AS dalam beberapa hari perdagangan sebelumnya.
Penguatan yang terbatas tersebut, ujarnya, lebih disebabkan imbas aksi profit taking memanfaatkan euforia akan pelemahan dolar AS yang diprediksi masih akan berlanjut hingga pekan depan.
“Potensi penguatan pada rupiah diperkirakan dapat terjadi, mengingat peluang itu didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang mulai pulih,” kata Reza dalam risetnya.
Dikemukakan harga komoditas dunia juga mulai menguat, dan Bank Indonesia yang kembali memangkas tingkat suku bunganya di level 6,75%.
Reza mengatakan terbatasnya penguatan rupiah, belum dapat memberikan arahan yang jelas akan laju rupiah.
Meski demikian, ujarnya, peluang kenaikan seharusnya masih memungkinkan mengingat laju dolar AS yang masih dalam tren melemahnya.
“Selain itu, dengan asumsi data yang akan dirilis dapat direspons baik, maka laju rupiah pun berpeluang kembali melanjutkan kenaikannya. Akan tetapi, jika tidak terjadi maka perlu diwaspadai potensi pembalikan arah. Tetap cermati sentimen yang ada,” kata Reza.
Kurs tengah BI
Tanggal | Rp/US$ |
18 Maret | 13.048 |
17 Maret | 13.166 |
6 Maret | 13.169 |
Sumber: BI, 2016
Rupiah di pasar spot
Tanggal | Rp/US$ |
18 Maret | 13.117 |
17 Maret | 13.075 |
6 Maret | 13.267 |
Bloomberg, 2016