Bisnis.com, JAKARTA--Emiten pelat merah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. membukukan laba bersih US$401,19 juta pada 2015, lebih rendah 10,87% dari proyeksi konsensus yang dirangkum Bloomberg sebesar US$450,15 juta.
Dalam laporan keuangan emiten berkode saham PGAS yang dirilis Kamis (17/3/2016), laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk itu juga ambrol 44,49% dari tahun sebelumnya US$722,75 juta.
Kendati demikian, pendapatan yang diraih PGN itu mencapai US$3,07 miliar pada periode 2015, hanya turun 9,7% year-on-year dari US$3,41 miliar. Padahal, pendapatan yang diraup PGN sepanjang tahun lalu lebih tinggi 3,36% dari estimasi konsensus senilai US$2,97 miliar.
Pada perdagangan Kamis (17/3/2016), saham PGAS naik 1,71% sebesar 45 poin ke level Rp2.670 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp64,72 triliun. Selama setahun, return saham PGAS negatif 47,04% dan minus 2,73% sepanjang tahun berjalan.
Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan di tengah kondisi perekonomian global dan nasional yang menurun, harga minyak yang turun signifikan dan nilai tukar rupiah yang berfluktasi, PGN tetap mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba bersih sebesar US$401,19 juta atau sekitar Rp 5,53 triliun (kurs Rp13.795 per dolar AS pada 2015). Adapun pendapatan bersih sebesar US$3,07 miliar, laba operasi sebesar US$565,49 juta dan EBITDA sebesar US$941,08 juta.
Selama periode Januari-Desember 2015, volume penyaluran gas PGN sebesar 1.591 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) yang terdiri dari volume distribusi sebesar 802 MMSCFD dan volume transmisi sebesar 789 MMSCFD. Volume transmisi yang disalurkan anak perusahaan PT Transportasi Gas Indonesia sebesar 741 MMSCFD dan volume transmisi oleh PGN sebesar 48 MMSCFD.
Kondisi perekonomian global dan nasional yang menurun tersebut, turut berpengaruh terhadap kinerja pelanggan perseroan secara umum, khususnya pelanggan pembangkit listrik dan industri.
“Untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan, PGN melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang kurang bersahabat,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (17/3/2016).
Menurutnya, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, perseroan optimistis kondisi ke depan akan membaik.
Meski kondisi makro ekonomi secara umum sedang mengalami perlambatan, PGN tetap fokus dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi dalam rangka memperluas pemanfaatan energi baik gas bumi.
Selama 2015, PGN menyelesaikan pembangunan infrastruktur gas bumi baik pipa distribusi maupun pipa transmisi sepanjang lebih dari 800 km, baik itu di wilayah eksisting maupun wilayah baru untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.
Sehingga, hingga saat ini PGN memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 6.900 km atau 76% pipa gas bumi hilir nasional.