Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (17/3/2016) menguat hingga akhir perdagangan.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan lemahnya dolar AS dan positifnya harga minyak ikut mendorong penguatan rupiah pada perdagangan hari ini.
“Harga minyak naik, rupiah berpotensi menguat,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (17/3/2016).
Rangga mengatakan harapan pemangkasan BI Rate hari ini, juga bisa memberikan sentimen positif. “Hingga akhir tahun BI Rate berpeluang turun hingga 6,25%.”
Dikemukakan The Fed masih khawatir terhadap prospek buruk perekonomian global yang bisa mengganggu pemuliaah ekonomi AS, yang saat ini diyakini sudah makin membaik.
Proyeksi Fed Fund Rate target oleh para anggota FOMC diturunkan menjadi hanya 0,9-1,4%. Sesaat sebelumnya inflasi AS Februari 2016 turun hingga 1% YoY dari 1,4% YoY.
Indeks dolar melemah tajam diikuti turunnya imbal hasil US Treasury.
“Dolar diperkirakan lemah terhadap kurs Asia di perdagangan hari ini. Sore nanti ditunggu inflasi Zona Euro yang diperkirakan stabil di bawah 0% YoY,” kata Rangga.