Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Wall Street menguat tajam di saat harga minyak WTI bergerak ke atas US$33 per barel. DPR memutuskan menunda pembahasan RUU Pengampunan Pajak (Tax Amnesty).
Bursa Global. Indeks di Wall Street dan Eropa menguat tajam. Dow Jones menguat 1,29%, S&P 500 melonjak 3,98%, sedangkan Stoxx 600 naik 1,97%.
Harga Minyak. Harga minyak meneruskan penguatan. Kontrak WTI diperdagangkan menguat 2,74% ke US$33,03 per barel, sedangkan Brent menguat 2,12% ke US$35,14 per barel pada pukul 04.11 WIB.
Ekonomi Eropa. Eurostat merevisi negatif inflasi Zona Euro. Harga konsumen di negara pengguna Euro naik 0,3% pada Januari, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 0,4% tetapi lebih tinggi dari inflasi 0,2% pada Desember.
Data Manufaktur AS. Pesanan barang modal di AS naik 3,9% pada Januari setelah mencatatkan penurunan 3,7% pada Desember. Pesanan barang tahan lama naik 4,9% pada Januari setelah turun 4,6% pada Desember.
Akusisi Sharp. Foxconn, perusahaan manufaktur asal Taiwan, menunda proses akuisisi Sharp. Pernyataan menunda justru disampaikan setelah Sharp menyetujui pembelian saham senilai US$4,3 miliar oleh Foxconn.
Tax Amnesty. DPR menunda pembahasan Rancangan Undang-Undang Pengampunan Pajak. Badan Musyawarah DPR memutuskan RUU Tax Amnesty tidak akan dibawa ke rapaat paripurna pada 1 Maret 2015 karena fraksi di DPR belum menerima lengkap naskah akademis RUU tersebut.
ASII. PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih Rp14,4 triliun pada 2015. Laba bersih tersebut turun 25% dari 2014 dan merupakan capaian terendah dalam 5 tahun terakhir.
AALI. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengumumkan rencana right issue senilai Rp4 triliun. Pasar memprediksi harga saham baru yang diterbitkan AALI akan berkisar di Rp13.000 per lembar.
Kereta Api Cepat. Kementerian Perhubungan meminta PT Kereta Cepat Indonesia China merevisi studi kelayakan dengan memperhitungkan perubahan panjang trase dari rencana awal. Pengurangan panjang trase diperkirakan bisa menekan nilai investasi Rp4 triliun—Rp10 triliun.
UNVR. PT Unilever Indonesia mengalokasikan Rp1,2 triliun untuk meningkatkan kapasitas pabrik perseroan serta meluncurkan atau repackaging 40 produk pada tahun ini.
Pertumbuhan Ritel. Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia memproyeksikan pertumbuhan omzet ritel sebesar 10% pada kuartal I/2016, naik tipis dibandingkan kenaikan 9,9% pada kuartal IV/2015.