Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak yang stabil memberikan ruang bagi saham-saham di Wall Street untuk rebound. Tarif progresif penumpukan kontainer berlaku bulan depan.
Bursa Global. Indeks Wall Street rebound ditopang harga minyak yang stabil. Adapun saham-saham di bursa Eropa yang ditutup saat harga minyak masih tertekan melanjutkan pelemahan. Indeks Stoxx 600 turun 2,3%, Dow Jones menguat 0,32%, sedangkan S&P 500 naik 0,44%.
Harga Minyak. Harga minyak rebound setelah Badan Informasi Energi (EIA) AS menyatakan stok bensin di negara tersebut turun 2,24 juta barel dalam sepekan menjadi 256,5 juta barel. WTI diperdagangkan menguat 1,13% ke US$32,23 per barel pada pukul 04.54 WIB, sedangkan Brent menguat 3,46% ke US$34,42 per barel.
Data Ekonomi AS. Penjualan rumah di AS turun 9,2% dari 544.000 unit pada Desember menjadi 494.000 unit pada Januari. Markit Flash US Service PMI jatuh dari level 53,2 pada Desember menjadi 49,8 pada Januari.
Paket Kebijakan. Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan Paket Kebijakan XI akan berisi regulasi soal penurunan biaya logistik dan penurunan waktu inap di pelabuhan. Darmin berharap paket tersebut bisa diumumkan pekan depan.
Tarif Pelabuhan. PT Pelabuhan Indonesia II memberlakukan tarif progresif penumpukan kontainer di Tanjung Priok. Kontainer impor pada hari kedua dan seterusnya dikenai tarif 900% per 1 Maret 2016.
Infrastruktur Listrik. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengalokasikan dana hingga Rp80 triliun untuk pembangunan pembangkit listrik dan transmisi pada 2016. Mayoritas dana akan dikucurkan untuk proyek transmisi.
PTPP. PT PP Properti Tbk (PPRO), anak usaha dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), akan menandatangani kesepakatan kerjasama dengan grup usaha asal Australia untuk menggarap proyek Grand Kemala Lagoon di Bekasi senilai Rp15 triliun.
AALI. Laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun 75,27% dari Rp2,5 triliun pada 2014 menjadi Rp619,1 miliar pada 2015.
GIAA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) meraih pinjaman sindikasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) senilai Rp4,74 triliun yang akan digunakan untuk modal kerja.