Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat kembali melemah di penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB.
Indeks dolar AS melemah 0,34% ke 95,562.
Dalam tiga pekan perdagangan terakhir, zona merah mewarnai pergerakan indeks dolar AS.
Sementara itu yen menguat ke level tertinggi sejak Oktober 2014, setelah muncul spekulasi bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) akan mengintensifkan campur tangannya untuk memperbaiki kondisi ekonomi negara tersebut.
Mata uang Jepang bahkan menguat terhadap semua 16 mata uang utama di dunia.
Penurunan bursa global dan tekanan harga minyak meningkatkan permintaan untuk aset safe haven, termasuk yen. Pasar tengah khawatir akan perlambatan pertumbuhan global dan kualitas kredit dari debitur korporasi.
Yen naik 0,8% menjadi 112,42 per dolar pada pk 17:00 waktu New York atau pk.05.00 WIB. Pasar Jepang sendiri tengah ditutup untuk libur publik Kamis.
"Mereka akan harus melakukan sesuatu segera. BOJ melakukan intervensi langsung dengan mata uang," kata Jennifer Vail, kata Kepala Riset US Bank Wealth Management seperti dikutip Bloomberg, Jumat (12/2/2016).
Posisi indeks dolar AS
11 Februari
| 95,562 (-0,34%) |
10 Februari | 95,888 (-0,19%) |
9 Februari | 96,071 (-0,52%) |
Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2016