Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilihan Saham Feng Shui: Jurus Cuan IHSG Shio Monyet Api

Secara terpisah, analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai peruntungan tahun Monyet Api lebih banyak diperoleh pada elemen api. Namun, dia menambahkan, saat pemerintah menggenjot sektor infrastruktur, saham-saham yang bergerak pada sektor konstruksi dan infrastruktur bakal moncer tahun ini.
Karyawan mamantau pergerakan harga saham melalui smartphone di Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. /Bisnis.com
Karyawan mamantau pergerakan harga saham melalui smartphone di Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. /Bisnis.com

Elemen Api Bakal Diuntungkan Tahun Ini

Secara terpisah, analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai peruntungan tahun Monyet Api lebih banyak diperoleh pada elemen api. Namun, dia menambahkan, saat pemerintah menggenjot sektor infrastruktur, saham-saham yang bergerak pada sektor konstruksi dan infrastruktur bakal moncer tahun ini.

Kemudian, penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia alias BI Rate, diproyeksi bakal menguntungkan saham-saham perbankan. Sektor perbankan dapat menuai keuntungan dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Adapun, tren beli bersih oleh investor asing yang mencatat rekor tertinggi pada akhir pekan lalu diperkirakan akan terus berlanjut. Pasalnya, investor asing telah menilai perekonomian Indonesia mulai membaik.

"Mereka masuk ke pasar SUN (surat utang Negara) kita dan pasar saham karena pertumbuhan ekonomi bagus, bisa lebih dari 5%. Investor asing akan masuk ke Indonesia karna ekonomi mulai membaik, laba korporasi juga mulai keluar, banyak yang bergerak positif," paparnya.

Dia memproyeksi, IHSG bakal mencapai level 5.700 pada akhir tahun ini. Bahkan, bila kondisi positif terus berlanjut, IHSG mampu menyentuh level 6.000-6.100.

Pada saat bersamaan, Hans memproyeksi kurs rupiah bakal bergerak pada level Rp13.300 per dolar AS hingga Rp13.400 per dolar AS per akhir tahun ini.

Faktor yang mendukung penguatan rupiah berasal dari Jepang sehingga membuat permintaan rupiah kian meningkat. Lalu, faktor kedua adalah pelemahan dolar AS lantaran adanya statemen dari Federal Reserve yang menyatakan perekonomian negeri Paman Sam itu belum kuat.

Ekspektasi awal menganggap The Fed akan menaikkan suku bunga hingga 4 kali pada tahun ini berubah. Diproyeksikan, The Fed hanya akan menaikkan suku bunga maksimum 3 kali hingga akhir 2016. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper