Bisnis.com, JAKARTA—Kurs Jisdor menguat ke level tertinggi 2016 pada Senin (1/2/2016) di tengah sentimen positif global yang meningkatkan permintaan atas rupiah.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini menguat 147 poin atau terapresiasi 1,06% ke Rp13.699 per dolar AS atau level terkuat sejak 29 Desember 2015.
Rupiah menguat semakin tajam di pasar spot, menguat 128 poin ke Rp13.650 per dolar AS pada pukul 10.22 WIB setelah ditutup menguat 95 poin ke Rp13.778 per dolar AS.
Rangga Cipta, Ekonom Samuel Sekuritas, mengatakan faktor eksternal lebih dominan mendorong penguatan rupiah dalam beberapa hari terakhir.
Dolar yang lemah di pasar spot Asia, rebound harga minyak mentah, dan pelonggaran moneter oleh Bank of Japan meningkatkan permintaan atas aset yang dinilai lebih berisiko termasuk yang berdenominasi rupiah.
“Inflasi Januari yang diperkirakan naik sedikit memberikan dampak negatif terhadap aset berdenominasi rupiah, tetapi tidak akan mengurangi harapan pemangkasan BI Rate lanjutan,” kata Rangga.
Indeks dolar melemah 0,1% ke level 99,505 pada pukul 10.16 WIB, minyak mentah turun 1,78% ke US$33,02 per barel setelah pekan lalu menguat 4,44%, sedangkan Bank of Japan menurunkan suku bunga acuan menjadi -0,1% mulai pertengahan Februari.
Imbal hasil SUN bertenor 10 tahun kembali merosot 9 basis poin ke 8,115%, semakin rendah setelah menyentuh titik terendah sejak Mei 2015.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
1 Februari | Rp13.699 |
29 Januari | Rp13.846 |
28 Januari | Rp13.889 |
27 Januari | Rp13.871 |
26 Januari | Rp13.904 |
Sumber: Bank Indonesia