Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Cetak Keuntungan Moderat di Akhir Bulan

Pasar minyak mencetak keuntungan moderat pada Jumat (Sabtu pagi WIB), mengakhiri Januari bergejolak yang mendorong harga turun tajam di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak mentah global.
Pertambangan minyak di lepas pantai/Antara
Pertambangan minyak di lepas pantai/Antara

Bisnis.com, NEW YORK -  Pasar minyak mencetak keuntungan moderat pada Jumat (28/1/2016) atau Sabtu (29/1/2016)  mengakhiri Januari bergejolak yang mendorong harga turun tajam di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak mentah global.

Spekulasi bahwa Rusia dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan bertemu untuk membahas pemotongan produksi minyak guna mendongkrak harga, mendukung sentimen untuk hari kedua berturut-turut, kata analis.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 40 sen menjadi  US$33,62  per barel di New York Mercantile Exchange, setelah maju hampir US$3  selama tiga sesi perdagangan sebelumnya.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret, menetap di US$34,74  per barel, bertambah 85 sen dari penutupan Kamis dan sekitar US$2,50  selama seminggu.

Pasar minyak berhasil menguat selama dua minggu berturut-turut setelah jatuh ke posisi terendah 12-tahun awal bulan ini.

Meskipun mereka membukukan keuntungan, WTI mengakhir bulan ini dengan penurunan sekitar sembilan persen dan Brent hampir tujuh persen.

Mike Lynch dari Strategic Energy and Economic Research mengatakan "tidak ada alasan kuat" untuk kenaikan harga pada Jumat.

"Pembicaraan Rusia dan OPEC kemungkinan bertemu dan bekerja sama memotong produksi, telah membuat orang berpikir kami telah mencapai posisi terbawah dan sudah waktunya untuk membeli kembali di pasar," kata Lynch.

Menurut laporan kantor berita Rusia pada Kamis, Menteri Energi Alexander Novak mengatakan Moskow siap untuk membahas "koordinasi" dengan OPEC dan saling mengurangi produksi hingga lima persen.

Namun demikian, kabar itu menarik skeptisisme bahwa pertemuan atau perjanjian tersebut akan berlangsung.

Novak "mengatakan mereka telah didekati oleh Venezuela tentang pertemuan potensial tersebut, sementara delegasi senior OPEC meremehkan," kata Matt Smith dari ClipperData.

Tetapi analis Price Futures Group, Phil Flynn mengatakan pembicaraan pertemuan Rusia-OPEC telah mengangkat sentimen lebih tinggi.

"Pembicaraan pertemuan tingkat tinggi OPEC sedang sedikit dibantah," kata Flynn. Tapi di pasar tetap ada "setidaknya secercah harapan, mereka bisa bersama-sama memangkas produksi. Dan harapan itu hanya cukup untuk memberikan dorongan pasar." Sementara itu jumlah rig pengeboran minyak yang aktif di Amerika Serikat turun 12 rig minggu ini menjadi 498 rig, dibandingkan dengan 1.223 setahun lalu.

Kejatuhan di pasar juga direfleksikan oleh Chevron. Perusahaan minyak AS terbesar kedua itu pada Jumat melaporkan kerugian US$588 juta  pada kuartal keempat, kerugian pertama sejak 2002.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/AFP/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper