Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara kembali ditutup menguat 0,22% atau 0,10 poin ke posisi US$44,95 per metrik ton pada perdagangan di bursa komoditas ICE Futures Europe Commodities Selasa (26/1/2016).
Pada 15 Januari 2016, harga komoditas batu bara terpantau paling anjlok hingga US$43,60 per metrik ton yang merupakan level terendah dalam lima tahun.
Harga batu bara kembali terkerek naik seiring dengan penguatan harga minyak mentah yang juga kembali berada diatas US$30 per barel. Perlu diketahui, harga minyak WTI diperdagangkan di harga US$31,15 per barel sedangkan Brent berada di harga US$31,67 per barel.
Namun, pasar batu bara Amerika Serikat runtuh dengan murahnya harga gas alam dan pemasangan peraturan lingkungan sehingga melemahkan permintaan yang dulunya merupakan sumber lebih dari setengah kekuatan bangsa.
CEO Doyle Konsultan Perdagangan di New York Ted O'Brien mengatakan rekor terendah pangsa batu bara disebabkan murahnya gas alam murah dan cuaca.
"Dalam pikiran saya, gas alam menyalip batu bara di tahun 2015. Tren itu kemungkinan akan berlanjut," ucapnya.
Pergerakan harga batu bara kontrak Februari 2016 di bursa Rotterdam:
Tanggal
| US$/MT
| Change (%)
|
26 Januari | 44,95 | +0,22 |
25 Januari | 44,85 | -1,21 |
22 Januari | 45,40 | +0,44 |
21 Januari | 45,20 | +1,46 |
20 Januari | 44,55 | +1,60 |
Sumber: Bloomberg