Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Minyak Tekan Sektor Energi, Dow Jones Terpelanting ke 15.766,74

Indeks S&P melemah 1,17% ke level 1.859,33 pada penutupan perdagangan Rabu (20/1/2016), level terendah dalam 21 bulan. Adapun indeks Dow Jones melemah 1,56% ke level 15.766,74 pada penutupan.
Bursa AS tersebungkur ke level 15.000-an./.
Bursa AS tersebungkur ke level 15.000-an./.

Bisnis.com, JAKARTA—Saham-saham di Wall Street berguguran dan menyerat indeks Standard & Poor’s ke level terendah sejak April 2014.

Indeks S&P 500 melemah 1,17% atau 22 poin ke level 1.859,33 pada penutupan perdagangan Rabu (20/1/2016) atau Kamis pagi WIB, level terendah dalam 21 bulan. Adapun indeks Dow Jones melemah 1,56% atau 249,28 poin ke level 15.766,74 pada penutupan.

Sektor energi adalah penekan utama pergerakan saham di New York. Indeks sektor tersebut merosot ke level terendah 5 tahun terseret harga minyak WTI yang anjlok 6,71% ke US$26,55 per barel.

Namun, tekanan di Wall Street mereda di akhir periode perdagangan oleh aksi beli saham-saham kesehatan dan berkapitalisasi rendah. Laju penurunan S&P dan Dow Jones terpangkas hingga setengahnya.

Data inflasi yang melempem menambah kecemasan atas perlambatan ekonomi di Amerika Serikat dan dunia. Ekonomi AS tersurvei mengalami deflasi 0,1% pada Desember dan mencatatkan inflasi 0,7% secara year on year atau di bawah estimasi 0,8%.

Sekitar US$2,2 triliun telah terhapus dari kapitalisasi pasar Amerika Serikat sejak pergantian tahun. Reli di bursa saham cenderung rawan koreksi dari berbagai sentimen seperti ekonomi China, minyak mentah, atau kebijakan The Fed.

Indeks S&P kini telah tergelincir 13% setelah mencetak rekor tertinggi pada Mei 2015. Secara teknis, indeks berpeluang rebound pada hari perdagangan berikutnya setelah menembus level 30 dalam perhitungan RSI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper