Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan bahwa kondisi perekonomian Venezuela dalam keadaan krisis. Hal ini disebabkan karena harga minyak jatuh menjadi US$33 per Barel, tingkat terendah dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Dilansir dari Al Jazeera, Nicolas mengatakan bahwa Venezuela perlu harga minyak sebesar $111 per barel untuk meraih BEP.
Rendahnya harga minyak di Venezuela menyebabkan inflasi yang terus meningkat di Caracas. Sebuah laporan menyatakan bahwa Bank Sentral Venezuela menempatkan tingkat inflasi negara tersebut pada 270%, ini merupakan krisis terburuk dalam sejarah modern negara kaya minyak itu.
"Venezuela sedang dalam proses inflasi hiper, defisit fiskal yang besar dibiayai dengan mencetak uang, kurangnya cadangan devisa, dan satu-satunya komoditas penting dalam perdagangan luar negeri ini, minyak, jatuh pada tingkat bawah selama 11 tahun terakhir," Orlando Ochoa, seorang ekonom, mengatakan kepada Al Jazeera.
“Ini adalah badai yang sempurna,” tambahnya.