Bisnis.com, JAKARTA— IHSG bergerak di level terendah 2,5 bulan pada jeda siang Senin (14/12/2015), terseret kelesuan pasar finansial global menjelang keputusan suku bunga The Fed.
IHSG merosot 1,10% atau 48,22 poin ke level 4.345,30 pada jeda siang, bergerak di bawah level penutupan terendah sejak 7 Oktober 2015.
Indeks pagi ini bergerak antara level 4.330,76—4.365,05 setelah dibuka melemah 0,74% ke level 4.360,89.
Saham-saham perbankan adalah beban terberat IHSG. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang turun 2,86% dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang melemah 2,08% adalah saham penekan utama.
PT Astra International Tbk (ASII) bertahan di zona hijau, memimpin saham yang menguat dengan kenaikan 2,54%. Adapun PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) melawan tren pelemahan saham perbankan dengan kenaikan 7,14%.
Penantian hasil rapat FOMC pada 16–17 Desember 2015 menjadi fokus investor global pekan ini. Pasar masih berspekulasi tentang besaran dan laju penaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan dinaikkan pada rapat tersebut.
“Menjelang FOMC meeting di minggu ini, sejumlah investor berpotensi untuk melakukan aksi mengamankan aset dan/atau wait and see menunggu event tersebut,” kata Tim Riset Samuel Sekuritas Tbk.
Tekanan juga muncul dari harga minyak mentah yang kini diperdagangkan di level terendah dalam 7 tahun terakhir.
“Tekanan jual diperkirakan akan kembali mendominasi perdagangan awal pekan ini terutama dipicu anjloknya harga komoditas energi,” kata David Sutyanto, analis dari First Asia Capital.
Nikkei siang ini bergerak meelmah 2,24%, Straits Times tuurn 0,99%, sedangkan Hang Seng melemah 1,01%. Adapun minyak WTI diperdagangkan turun 0,34% ke harga US$35,50/barel, di kisaran level terendah sejak 2008.
Indeks Bisnis27 melemah 1,45% atau 5,44 poin ke level 370,52 pada jeda siang. Bisnis27 bergerak antara level 368,16—372,82 setelah dibuka turun 1,67% ke level 369,68.