Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan SUN cenderung flat pada Senin pagi (7/12/2015), terhimpit antara dorongan inflasi yang rendah dan tekanan sentimen eksternal.
Data dari Bloomberg menunjukkan yield SUN FR70 cenderung stagnan di level 8,525% pada pukul 11.31 WIB. Harga obligasi bertenor 9 tahun tersebut naik 0,01% ke level 99,101.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan perdagangan SUN di pasar obligasi sekunder terpengaruh oleh penguatan dolar dan tren inflasi.
Dolar kembali bergerak menguat setelah rilis data tenaga kerja AS. Sektor non-pertanian AS menambah 211.000 pekerja pada November. Di sisi lain, Bank Indonesia memproyeksikan inflasi 0,4%–0,6% pada Desember yang menjadikan inflasi 2015 berada di bawah 3%.
Indeks dolar bergerak menguat 0,09% ke level 98,439. Rupiah bergerak melemah 0,02% atau 3 poin ke Rp13.837 per dolar AS pada pukul 11.38 WIB.
“Dollar index yang kuat bisa menambah tekanan terhadap SUN walaupun terus turunnya harga minyak dunia bisa mengurangi tekanannya melalui jalur inflasi Indonesia yang lebih rendah,” kata Rangga.
Pergerakan SUN Seri FR70
Tanggal | Harga | Yield (%) |
7/12/2015 | 99,101 (+0,01%) | 8,525 |
4/12/2015 | 99,090 (-0,46%) | 8,527 |
3/12/2015 | 99,543 (-0,19%) | 8,449 |
sumber: Bloomberg