Bisnis.com, JAKARTA—Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 12 poin pada Jumat (4/12/2015) di saat depresiasi rupiah tertahan oleh langkah ECB.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.833 per dolar AS, terapresiasi 12 poin atau 0,09% dibandingkan kurs kemarin.
Penguatan Jisdor sejalan dengan penguatan rupiah di pasar spot. Rupiah bergerak menguat 17 poin atau 0,12% ke Rp13.828 per dolar AS pada pukul 10.05 WIB.
Penurunan tajam indeks dolar menahan laju depresiasi rupiah. Indeks dolar dini hari tadi ditutup anjlok 2,37% kemudian bergerak menguat 0,4% ke 98,012 pada pukul 09.58 WIB.
Rangga Cipta menjelaskan dolar AS tertekan oleh apresiasi tajam euro setelah tambahan stimulus moneter European Central Bank tidak sesuai harapan pasar. Euro kemarin melonjak 3,06% ke 1,0940 per dolar AS.
ECB kemarin mengumumkan penambahan jangka waktu quantitative easing sebanyak 6 bulan tanpa meningkatkan besaran kucuran dana per bulan dan penurunan deposit rate sebesar 10 bps.
“Anjloknya indeks dolar bisa memberikan sentimen positif terhadap rupiah, tetapi hanya jika (aksi ECB) tidak mendorong imbal hasil global dan SUN naik serta memicu aksi jual di IHSG,” kata Rangga.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
4 Desember | Rp13.833 |
3 Desember | Rp13.845 |
2 Desember | Rp13.757 |
1 Desember | Rp13.808 |
30 November | Rp13.840 |
Sumber: Bank Indonesia