Bisnis.com, JAKARTA— Inflasi yang mereda dan penguatan rupiah menjaga momentum pembalikan indeks harga saham gabungan sepanjang sesi I Selasa (1/12/2015).
IHSG menguat 1,67% atau 74,16 poin ke level 4.520,62 pada siang. Indeks konsisten menguat antara level 4.504,22—4.532,13 setelah pagi tadi dibuka naik 1,3%.
Sebanyak 139 saham menguat dari 521 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 90 saham melemah dan 292 saham stagnan.
Saham-saham perbankan adalah pendorong utama kenaikan IHSG. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memimpin dengan kenaikan 5,66%, sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menguat 4,18%.
IHSG bangkit setelah kemarin anjlok 2,5% di penutupan akibat aksi jual besar-besaran investor asing. Investor luar negeri kemarin membukukan net sell Rp1,46 triliun, aksi jual terbesar ketiga sepanjang 2015.
“(Penguatan IHSG) adalah technical rebound karena penurunan dalam kemarin akibat rebalancing portofolio dan tekanan nilai tukar. Hari ini tekanan sudah minimal, apalagi awal bulan ini diwarnai oleh rilis data ekonomi yang stabil,” kata William Surya Wijaya, analis dari Asjaya Indosurya Securities.
BPS pagi ini melaporkan inflasi sebesar 4,89% year on year pada November, untuk pertama kalinya tersurvei lebih rendah dari target inflasi 2015 pemerintah sebesar 5%.
Adapun rupiah hari ini bergerak menguat setelah terdepresiasi dalam 3 hari terakhir. Rupiah diperdagangkan menguat 57 poin atau 0,41% ke Rp13.790 per dolar AS.
Indeks Bisnis27 menguat 3,07% atau 11,56 poin ke level 387,67 pada jeda siang. Bisnis27 bergerak antara level 383,67—389,03 setelah dibuka naik 2,01%.