Bisnis.com, JAKARTA— Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) merosot ke level terlemah dalam 7 pekan terakhir pada Senin (30/11/2015).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.840 per dolar AS, merosot 93 poin atau terdepresiasi 0,68% dari kurs kemarin.
Kurs Jisdor hari ini adalah yang paling lemah sejak diposisikan di level Rp14.065 per dolar AS pada 7 Oktober 2015.
Rupiah semakin tertekan di pasar spot. Mata uang Garuda diperdagangkan melemah 21 poin atau 0,15% ke Rp13.822 per dolar AS.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, memperkirakan dolar AS akan bertahan kuat hingga rapat penentuan suku bunga The Fed pada 17 Desember.
“Hari ini pelemahan rupiah berpeluang berlanjut melihat belum surutnya penguatan dollar di pasar global,” katanya.
Namun, sentimen domestik dari pengumuman paket kebijakan pemerintah dan rilis data inflasi yang rendah bisa memberikan sentimen positif bagi pergerakan rupiah.
“Inflasi November krusial untuk menentukan arah suku bunga acuan ke depan. Inflasi November 2015 diperkirakan turun ke bawah 5% year on year,” kata Rangga.
Indeks Dolar AS hari ini masih bergerak di atas level 100, menguat 0,12% ke 100,140 pada pukul 10.01 WIB. Adapun suku bunga antar bank Jakarta (Jibor) 1 bulan ditetapkan turun 1 basis poin ke 8,20714%.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
28 November | Rp13.840 |
27 November | Rp13.747 |
26 November | Rp13.733 |
25 November | Rp13.673 |
24 November | Rp13.723 |
Sumber: Bank Indonesia