Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPIAH ATAS DOLAR AS: Sentimen Ini Penggerak Kurs (30 November)

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (30/11/2015) masih menghadapi tekanan penguatan dolar AS
Rupiah/JIBI-Rahmatullah
Rupiah/JIBI-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (30/11/2015) masih menghadapi tekanan penguatan dolar AS.

“Hari ini pelemahan rupiah berpeluang berlanjut, melihat belum surutnya penguatan dollar di pasar global walaupun sentimen positif dari inflasi November 2015 yang rendah bisa membawa sentimen positif.,” kata  Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (30/11/2015).

Dikemukakan kombinasi antara buruknya data ekonomi Jepang dan Zona Euro yang mendorong pelemahan yen serta euro, berhasil memicu sentimen penguatan dolar yang ditunjukkan oleh dollar index yang bertahan di atas 100.

Akan tetapi, di sisi lain data ekonomi AS juga belum segitu baiknya sehingga menyisakan harapan kenaikan suku bunga the Fed sebagai fondasi utama penguatan dollar - imbal hasil US Treasury relatif stabil di kisaran 2,2%.

“Dollar index bertahan di atas 100, FOMC meeting perlahan jadi fokus,” kata Rangga.

Sementara itu, ujarnya, rupiah terbawa arus global, imbal hasil SUN perlahan naik. Rupiah melemah dan menembus 13.800 hingga Jumat sore setelah terbawa arus penguatan dolar di pasar global.

Di saat yang bersamaan tekanan jual juga menghampiri IHSG dan SUN - imbal hasil SUN perlahan mulai naik, walaupun hanya terbatas.

Rangga mengatakan selain faktor global, sentimen dari domestik juga diperkirakan mulai diperhatikan oleh investor.

“Selain paket kebijakan oleh pemerintah, angka inflasi November yang datang esok juga krusial untuk menentukan arah suku bunga acuan ke depan. Inflasi November 2015 diperkirakan turun ke bawah 5% YoY,” kata Rangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper