Bisnis.com, JAKARTA— Sentimen negatif dari bursa China masih membayangi pergerakan saham di Asia. IHSG langsung merosot signfikan di awal perdagangan Senin (30/11/2015).
IHSG dibuka melemah 0,73% atau 33,15 poin ke level 4.527,41. Pada pukul 09.11 WIB, IHSG telah merosot 0,97% atau 44,21 poin ke level 4.516,35.
Dari 521 saham yang diperdagangkan di BEI, sebanyak 26 saham menguat, 70 saham melemah, dan 425 saham stagnan.
Pelemahan IHSG dipimpin oleh saham-saham big cap. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) adalah beban terberat dengan penurunan 9,88 poin.
Sebanyak 8 indeks sektoral melemah dan 1 indeks sektoral menguat dari 9 indeks sektoral IHSG. Indeks sektor infrastruktur merosot paling tajam, turun 1,64%.
Achmad Yaki Yamani, Equity Analyst dari Sucorinvest mengatakan IHSG berpotensi terus tertekan setelah akhir pekan kemarin merosot dengan peningkatan volume perdagangan. “Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak mixed melemah.”
Selain faktor pergerakan teknis, faktor kecemasan atas gejolak pasar saham di China juga membawa sentimen negatif ke Bursa Efek Indonesia.
Tekanan terhadap IHSG, tambah Yaki juga muncul dari dolar AS yang semakin kuat menjelang rilis data tenaga kerja AS pada Jumat pekan ini.
Indeks Shanghai terperosok 5,48% pada penutupan akhir pekan lalu. Kombinasi penurunan laba industri China pada Oktober dan pengumuman penyelidikan otoritas pasar terhadap tiga perusahaan pialang saham memicu aksi jual di Shanghai.
Indeks utama di Asia melemah terpengaruh kecemasan gejolak bursa di China tiga bulan lalu terulang. Nikkei 225 bergerak melemah 0,34%, Kospi tergelincir 1,39%. Indeks Shanghai bergerak menguat 0,69%.
Adapun rupiah masih tertekan setelah menembus level Rp13.800 pada Jumat. Rupiah diperdagangkan melemah 0,25% atau 34 poin ke Rp13.835 per dolar AS pada pukul 09.12 WIB.
Indeks Bisnis27 dibuka melemah 0,99% ke level 386,81 pada pukul 09.12 WIB. Pada pukul 09.12 WIB, Bisnis27 turun 1% atau 3,91 poin ke level 386,76.