Bisnis.com, JAKARTA—IHSG menguat signifikan di awal perdagangan Rabu (25/11/2015), terdorong kenaikan harga komoditas pasca insiden penembakan pesawat tempur Rusia oleh Turki.
IHSG dibuka menguat 0,27% atau 12,09 poin ke level 4.557,47, kemudian semakin menanjak hingga menguat 0,52% atau 23,84 poin ke level 4.569,22 pada pukul 09.12 WIB.
Penguatan tajam harga minyak pasca insiden penembakan pesawat Rusia memberikan sentimen positif ke negara eksportir komoditas, termasuk Indonesia.
Harga minyak jenis Brent pada perdagangan kemarin menguat 2,88%, sedangkan minyak WTI naik 2,68%. Brent hari ini diperdagangkan melemah 0,04% ke harga US$46,10/barel, sedangkan WTI melemah 0,23% ke US$42,77/barel.
“Akan ada eskalasi ketegangan internasional. Sebagai salah satu negara yang berbasis komoditas, Indonesia bisa diuntungkan dari reli harga minyak,” tulis Tim Riset NH Korindo Securities Indonesia
Sebanyak 81 saham menguat, 17 saham melemah, dan 423 saham stagnan dari 521 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang naik 0,9% dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang menguat 0,7% memimpin IHSG.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 8 indeks sektoral menguat dan 1 indeks sektoral melemah. Indeks sektor industri dasar memimpin dengna kenaikan 1,04%.
Indeks Bisnis27 dibuka menguat 0,46% ke harga 391,57. Pada pukul 09.12 WIB, Bisnis27 telah naik 0,72% atau 2,8 poin ke level 391,57.
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
BBRI | +0,90% |
TLKM | +0,70% |
MIKA | +4,00% |
GGRM | +1,52% |
Saham-saham beban IHSG pada awal perdagangan:
SMCB | -2,83% |
TSPC | -1,73% |
TBIG | -0,37% |
BHIT | -1,11% |
sumber: Bloomberg