Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indosat Ooredoo dan Erajaya Group Bentuk Perusahaan Patungan

Indosat Ooredoo dan Erajaya Group menandatangi kerja sama pembentukan perusahaan patungan (JV) dengan nama Satera Management Indonesia. Perusahaan patungan dengan komposisi kerjasama 50%:50% ini menargetkan dapat membuka toko baru sejumlah 40-60 toko di 2016 dengan estimasi investasi per toko lebih dari Rp1 miliar.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Indosat Ooredoo dan Erajaya Group menandatangi kerja sama pembentukan perusahaan patungan (JV) dengan nama Satera Management Indonesia. Perusahaan patungan dengan komposisi kerjasama 50%:50% ini menargetkan dapat membuka toko baru sejumlah 40-60 toko di 2016 dengan estimasi investasi per toko lebih dari Rp1 miliar.

CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli mengungkapkan pembentukan JV ini sebagai salah satu langkah transformasi bisnis menjadi digital company sejalan dengan proses rebranding yang baru mereka lakukan pekan lalu.

“Kami ingin memberikan experience kepada konsumen sejalan dengan rebranding yang kami lakukan pekan lalu untuk menjadi digital telco. Pasalnya, menjadi digital tidak hanya menjual jasa saja, tetapi untuk device dan aplikasi yang juga bagian dari ekosistem digital,” ujarnya Selasa (24/11/2015) di sela-sela penandatangan kerjasama bersama Erajaya di Jakarta.

Presiden Direktur Erajaya Group Budiarto Halim menyambut baik kerja sama strategis tersebut.

“Kami hendak menghadirkan jaringan retail dengan konsep baru yang menyediakan layanan terintegrasi, menyeluruh dan profesional di bawah satu atap. Kami harap kerjasama ini dapat menghadirkan standar baru layanan pelanggan di Indonesia,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

CEO Retail Erajaya Group Jeremy Sim mengungkapkan manajemen JV ini akan dilakukan oleh kedua pihak. Terkait pembukaan gerai, akan ada beberapa skema. Pertama, dari pihak Erajaya jika dilihat ada gerai lama yang cocok untuk dikonversi menjadi model baru maka akan diubah. Kedua, dari pihak Indosat akan ada juga yng ditukar menjadi konsep baru. Ketiga, pembukaan gerai baru.

“Ada yang akan dikonversi. Ada yang bangun baru. Lebih banyak yang akan dibangun baru. Terkait bentuk konversi seperti apa, kami tidak bisa mengungkapkan lebih detail karena masih dalam proses,” ujar Jeremy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper