Bisnis.com, JAKARTA— Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 43 poin pada Senin (23/11/2015). Spekulasi dolar oleh hedge fund dilaporkan meningkat tajam di Wall Street.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.696 per dolar AS, menguat 43 poin atau 0,31% dari kurs kemarin.
Kurs Jisdor menguat mendekati nilai tukar di pasar spot yang pada Jumat lalu terapresiasi tajam, menguat 152 poin atau 1,1% ke Rp13.623 per dolar AS.
BI semakin memperlonggar likuiditas rupiah di pasar domestik. Suku bunga antar bank (Jibor) overnight pagi ini turun 6 bps ke 5,87667, terus merosot sejak Rabu pekan lalu.
Rupiah hari ini tertekan di pasar spot, diperdagangkan melemah 0,6% atau 82 poin ke Rp13.705 per dolar AS setelah dibuka melemah 34 poin.
Bloomberg melaporkan hedge fund menumpuk dolar menjelang momen penaikan suku bunga AS pada Desember. Sebanyak 92.293 kontrak berjangka yang akan meraih laba dari penguatan dolar terdaftarkan di AS sepanjang pekan lalu. Kontrak serupa diperkirakan semakin banyak menjelang libur panjang Thanksgiving.
“Walaupun tekanan pelemahan rupiah akan datang dan pergi, terlihat bahwa efek aliran dana asing yang masih keluar merespons harapan kenaikan Fed rate akan membuka ruang pelemahan rupiah ke depan,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas.
Indeks dolar AS menguat 0,36% ke 99,921 pada pukul 10.05 WIB hari ini, melanjutkan penguatan 0,57% sepanjang pekan lalu.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
23 November | Rp13.696 |
20 November | Rp13.739 |
19 November | Rp13.787 |
18 November | Rp13.763 |
17 November | Rp13.711 |
Sumber: Bank Indonesia