Bisnis.com, JAKARTA— IHSG melanjutkan penguatan hingga jeda siang Jumat (20/11/2015), melaju di tengah tekanan profit taking.
IHSG menguat 0,40% atau 18,26 poin ke level 4.537,20 di jeda siang. Indeks konsisten bergerak di zona hijau setelah dibuka melemah 0,29% ke level 4.505,90 dan bergerak di antara level 4.505,37—4.543,66.
Apresiasi rupiah menjaga momentum positif IHSG. Rupiah meneruskan penguatan signifikan, sempat terapresiasi hingga 157 poin ke Rp13.618 per dolar AS.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan ekonomi dalam negeri yang semakin stabil menumbuhkan optimisme investor, yang sekarang lebih berkonsentrasi memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah.
“Pola kenaikan masih cukup kuat terlihat, target resisten saat ini berada pada level 4.580, dengan potensi tertembus dalam waktu dekat,” kata William dalam risetnya.
Sebanyak 127 saham menguat, 96 saham melemah, dan 298 saham stagnan dari 521 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham bank BUMN justru melemah di tengah penguatan IHSG. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun 1,42%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 0,91%, sedangkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melemah 0,48%.
Beberapa saham yang pekan ini juga terkoreksi di akhir pekan. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) melemah 6,18% setelah kemarin ditutup melonjak 20,78%, sedangkan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) melemah 3,41%, pelemahan pertama dalam 4 hari.
Equity Analyst Sucorinvest, Achmad Yaki Yamani, mengatakan penguatan IHSG dibatasi oleh aksi ambil untung di akhir pekan. “IHSG masih akan bergerak menguat terbatas, meski dibayangi aksi profit taking.”
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 7 indeks sektoral menguat dan 2 indeks sektoral melemah. Indeks sektor properti yang menguat 1,1% adalah sektor dengan penguatan tertajam.