Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan IHSG cenderung flat di awal perdagangan Jumat (20/11/2015), bergerak antara dorongan penguatan rupiah dan aksi ambil untung.
IHSG dibuka melemah 0,29% atau 13,04 poin ke level 4.505,81. Namun, langsung menanjak hingga menguat tipis 0,06% atau 2,87 poin ke level 4.521,81 pada pukul 09.07 WIB.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG masih menunjukkan tren penguatan.
Ekonomi dalam negeri yang semakin stabil menumbuhkan optimisme investor, yang sekarang lebih berkonsentrasi memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah
“Pola kenaikan masih cukup kuat terlihat, target resisten saat ini berada pada level 4.580, dengan potensi tertembus dalam waktu dekat,” kata William dalam risetnya.
Equity Analyst Sucorinvest, Achmad Yaki Yamani, juga optimistis IHSG bisa melanjutkan penguatan. Namun, dia memperkirakan aksi ambil untung di akhir pekan akan membatasi pergerakan indeks.
“Hari ini kami perkirakan IHSG masih akan bergerak menguat terbatas, meski dibayangi aksi profit taking,” kata Yaki dalam risetnya.
Sebanyak 23 saham menguat, 11 saham melemah dan 487 saham masih stagnan dari 521 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham bank BUMN menjadi sasaran aksi jual di awal dagang. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) kompak melemah.
Penopang utama IHSG adalah penguatan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang naik 2,11 poin dan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) yang naik 0,82 poin.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 6 sektor menguat dan 3 sektor melemah. Indeks sektor industri dasar naik paling tajam sebesar 1,49%.
Indeks Bisnis27 dibuka naik 0,63% ke level 384,96. Pada pukul 09.08 WIB, Bisnis27 melemah 0,06% atau 0,24 poin ke level 387,16.
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
GGRM | +2,23% |
INTP | +1,07% |
SCMA | +1,67% |
SMGR | +0,88% |
Saham-saham beban IHSG pada awal perdagangan:
BBRI | -4,33% |
BMRI | -1,42% |
BBNI | -2,88% |
PGAS | -1,46% |
sumber: Bloomberg