Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramayana Targetkan Pendapatan Rp8,1 Triliun pada 2016

Direktur Keuangan Ramayana Lestari Sentosa (RALS) Suryanto mengatakan setelah memangkas target pendapatan pada tahun ini dari Rp8 triliun menjadi Rp7,8 triliun

Bisnis.com, JAKARTA - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. menargetkan pendapatan pada 2016 mencapai Rp8,1 triliun.

Direktur Keuangan Ramayana Lestari Sentosa (RALS) Suryanto mengatakan setelah memangkas target pendapatan pada tahun ini dari Rp8 triliun menjadi Rp7,8 triliun, tahun depan perseroan menargetkan pendapatan senilai Rp8,1 triliun. Adapun, profit diharapkan bisa tumbuh 10% dari perolehan akhir tahun ini.

“Salah satunya ditopang dari kontribusi bisnis SPAR,” kata Suryanto dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Sementara, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp300 miliar-Rp400 miliar. Rencananya, anggaran belanja modal tersebut akan digunakan untuk konversi toko Ramayanan atau Robinson ke SPAR.

Lantaran hanya mengubah tampilan dan mengganti merek, perseroan mengklaim nilai investasi per toko tidak besar. Biaya renovasi yang dikeluarkan sebesar Rp3 juta-Rp5 per meter persegi.

Per September 2015, perseroan mecatatkan penjualan senilai Rp6,1 triliun atau sudah mencapai 78% dari target 2015 yang senilai Rp7,8 triliun. Perolehan pendapatan tersebut merosot 3,4% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu senilai Rp6,3 triliun.

Biaya operasional perseroan naik 1,4% menjadi Rp1,34 triliun dari Rp1,32 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan biaya operasional ini disebabkan oleh naikknya biaya perbaikan, energi, dan upah karyawan.

Adapun, perseroan mencatatkan laba bersih senilai Rp302 miliar atau turun 10,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Margin laba bersih mencapai 5% dari total penjualan bersih sembilan bulan pertama 2015.

Menurut Suryanto, menurunnya daya beli konsumen seiring dengan perlambatan ekonomi turut mempengaruhi kinerja RALS sepanjang sembilan bulan pertama ini.

Dia menilai, penurunan kinerja bukan hanya terjadi pada RALS, tetapi juga hampir di semua sektor. Diharapkan, pada kuartal IV tahn ini kondisi perseroan akan membaik.

“Bila saat ini penurunan pendapatan sekitar 3,4%, mungkin sampai akhir tahun penurunan sekitar 2%-2,5%. Jadi memang sulit untuk melampaui kinerja tahun lalu,” jelasnya.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper