Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) membidik penjualan pada 2016 tumbuh 20% dibandingkan dengan penjualan pada tahun ini.
Wakil Presiden Direktur Steel Pipe Industry Tedja Sukmana Hudianto mengatakan target optimistis itu seiring dengan proyeksi bakal moncernya sektor konstruksi tahun depan.
"Tahun depan banyak proyek infrastruktur yang akan terealisir. Proyeksi penjualan kami akan naik 20%," ungkapnya saat investor summit di PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (10/11/2015).
Per September 2015, total penjualan perseroan tumbuh 11,52% menjadi Rp2,71 triliun dari Rp2,43 triliun tahun sebelumnya. Meskipun, laba bersih melorot 31,45% menjadi Rp102,98 miliar akibat pembengkakan rugi kurs hingga Rp126,54 miliar.
Kuartal terakhir tahun ini, manajemen yakin akan mengantongi laba kurs Rp20 miliar bila rupiah stabil Rp13.500/US$. Dia optimistis hingga akhir tahun perolehan laba minimum akan sama dengan tahun lalu Rp214 miliar.
Emiten berkode saham ISSP tersebut akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$40 juta pada 2016. Belanja modal itu akan digunakan untuk pengembangan pabrik dan peningkatan kapasitas gudang.
Adapun, hingga Oktober 2015, perseroan baru menyerap belanja modal US$20 juta dari total anggaran hingga akhir tahun US$40 juta. Belanja modal tahun ini dan tahun depan dirogoh dari kocek internal dan pinjaman dari Bank BCA.