Bisnis.com, JAKARTA— IHSG belum bisa lepas dari tekanan kinerja kuartal III/2015 perbankan pada jeda siang Senin (2/11/2015);
IHSG turun 0,14% atau melemah 6,3 poin pada akhir sesi I ke level 4.448,88. Indeks hari ini bergerak antara level 4.422,26—4.470,42.
Pelemahan IHSG menipis menjelang akhir sesi I setelah Badan Pusat Statistik melaporkan deflasi 0,08% pada Oktober.
Tren disinflasi mendorong pergerakan positif pada rupiah yang diperdagangkan menguat 0,16% atau 22 poin ke Rp13.662 per dolar AS pada pukul 12.07 WIB.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan data kinerja emiten keuangan yang kurang menggembirakan pada kuartal III/2015 membuat IHSG tertahan di fase konsolidasi setelah reli sepanjang Oktober.
Saham-saham perbankan menjadi beban utama IHSG, terutama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang turun 1,66% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang melemah 2,01%.
Di sisi lain, laporan keuangan yang positif membuat saham produsen kertas grup Sinar Mas menguat tajam. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) naik 23,03% setelah melaporkan kenaikan laba bersih dari US$87,83 juta pada 2014 menjadi US$181,02 juta pada 2015 di periode Januari—September. Adapun saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) melonjak 21,15%
Dari 520 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 89 saham menguat, 149 saham melemah, dan 282 saham stagnan.
Indeks Bisnis27 melemah 0,15% pada jeda siang ke level 373,88. Bisnis27 pada sesi I bergerak antara level 370,43—376,88 setelah dibuka melemah 0,52% ke level 372,49.