Bisnis.com, JAKARTA -- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) hingga September 2015 mengantongi laba Rp326,03 miliar, tumbuh 3,67% dari periode sama tahun lalu, meskipun belanja iklan dikerek tinggi.
Mengutip laporan keuangan yang diumumkan Rabu (28/10/2015), produsen jamu itu meraih penjualan Rp1,65 triliun selama sembilan bulan berjalan atau naik 3,77% (year on year), ditopang oleh pertumbuhan permintaan produk herbal dan suplemen.
Kedua produk menyumbang 53,65% terhadap total penjualan alias menjadi kontributor terbesar yang tahun lalu ditempati oleh produk makanan dan minuman. Produk makanan dan minuman kini menempati urutan kedua, dan farmasi tetap berada di urutan ketiga.
Beban pokok penjualan turun, tetapi beban penjualan dan pemasaran naik karena perseroan mengalokasikan belanja iklan cukup besar. Biaya iklan dan promosi tercatat Rp135,14 miliar, terbang 37,16% dari periode sama tahun lalu. Biaya itu merebut 65,62% beban penjualan dan pemasaran.
Meskipun demikian, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik dari posisi periode sama tahun lalu yang hanya Rp314,48 miliar. Adapun laba bersih per saham dasar naik dari Rp20,9 menjadi Rp21,73 per lembar.
Sementara itu, aset perseroan turun 1,42% dari posisi akhir 2014 menjadi Rp2,78 triliun pada September 2015. Baik liabilitas maupun ekuitas berkurang. Liabilitas turun 3,65% menjadi Rp179,93 miliar. Demikian juga dengan ekuitas yang menyusut 1,14% menjadi Rp2,6 triliun.