Bisnis.com, JAKARTA— Apresiasi rupiah dan ringgit menghentikan reli harga CPO di Bursa Malaysia pada Jumat (23/10/2015).
Kontrak berjangka CPO untuk Januari 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 1,73% ke harga 2.330 ringgit per ton. Pada pukul 10.03 WIB, CPO telah terkoreksi 1,9% ke harga 2.326 ringgit atau Rp7,53 juta per ton.
Harga CPO melemah setelah menguat selama 3 hari berturut-turut dengan total kenaikan 4,27% ditopang depresiasi ringgit, depresiasi rupiah, dan penurunan produksi di Indonesia.
Ringgit hari ini melonjak 1,61% ke 4,2171 per dolar AS setelah terus ditutup melemah di pasar spot dan terdepresiasi 4,02%. Rupiah dalam kemarin ditutup menguat 0,61% kemudian terapresiasi 1,07% ke Rp13.494 per dolar AS pad apukul 10.22 WIB.
Pergerakan ringgit dan rupiah berdampak pada daya saing CPO terhadap minyak nabati yang diproduksi negara lain, khususnya minyak kedelai yang dihasilkan petani Amerika Serikat.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Januari 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
23/10/2015 (10.09 WIB) | 2.326 | -1,90% |
22/10/2015 | 2.371 | +0,17% |
21/10/2015 | 2.367 | +2,07% |
20/10/2015 | 2,319 | +1,98% |
19/10/2015 | 2.274 | -1,22% |
Sumber: Bloomberg