Bisnis.com, JAKARTA— Imbal hasil SUN merosot seiring penurunan yield obligasi global pada Jumat (23/10/2015) menjelang rapat FOMC yang bisa meningkatkan volatilitas pasar obligasi.
Data dari Bloomberg menunjukkan yield SUN FR70 turun 6 basis poin ke 8,680%. Harga SUN bertenor 9 tahun tersebut naik 0,36% ke 98,192 pada pukul 10.46 WIB.
Maximilianus Nico Demus, Analis Pendapatan Tetap dari Samuel Sekuritas, mengatakan kenaikan yield SUN tertahan oleh pengumuman European Central Bank. Seperti diketahui yield SUN naik berkelanjutan dalam tiga hari perdagangan sebelumnya.
ECB kemarin malam tidak mengubah suku bunga acuan Zona Euro dan memberikan sinyal potensi pelonggaran moneter dalam beberapa bulan ke depan.
Sentimen dari Eropa menekan yield obligasi pemerintah di seluruh dunia. Penurunan yield global yang diperkuat dengan paket kebijakan V dari pemerintah memberikan angin segar bagi pasar obligasi di Indonesia menjelang pekan rapat The Fed.
“(Pasar SUN) diharapkan dapat menjaga momentum positif ini guna menghadapi meningkatnya volatilitas yang terjadi menjelang FOMC meeting nanti,” kata Nico.
Rupiah pagi ini dibuka menguat 1,15% ke Rp13.483 per dolar AS dan diperdagangkan terapresiasi 134 poin atau 0,98% ke RP13.506 per dolar AS pada pukul 10.56 WIB.
Pergerakan SUN Seri FR70 di Pasar Sekunder
Tanggal | Harga | Yield (%) |
23/10/2015 (10.46 WIB) | 98,192 (+0,36%) | 8,680 |
22/10/2015 | 97,842 (-0,01%) | 8,741 |
21/10/2015 | 97,855 (-0,28%) | 8,738 |
sumber: Bloomberg